Archive for September 2015

Sejarah Pecinta Alam

Kegiatan alam terbuka khususnya mendaki gunung sendiri sebenarnya sudah dikenal sejak lama, baik yang dilakukan karena tuntutan hidup atau karena alasan yang lain, perang misalnya. Seperti yang dilakukan oleh Hanibal panglima kerajaan Kartago atas pegunungan Alpen yang bersejarah atau petualangan yang dilakukan oleh Jenghis Khan yang melintasi Pegunungan Karakoram dan Kaukasus untuk menuju Asia Tengah. Babak baru olahraga pendakian gunung dimulai ketika berdiri perkumpulan pendaki gunung tertua di dunia yaitu British Alpine Club (1857). 

     Kegiatan alam terbuka mulai terorganisir ketika bapak pandu dunia Lord Boden Powel mengenalkan kegiatan alam terbuka kepada anak-anak dan remaja di Inggris pada saat itu. Dari sinilah mulai terbentuk organisasi-organisasi kepanduan yang mengacu pada konsep dasar yang dibuat oleh Lord Boden Powel yaitu “bermain dan belajar dari alam”. Disusul kemudian dengan berdirinya organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang kelestarian lingkungan hidup di dunia, Green Peace salah satunya.
     Di Indonesia, organisasi yang mewadahi kegiatan alam terbuka dimulai oleh perkumpulan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri yang berdiri pada bulan Mei 1964, sebagai metamorfosis organisasi kepanduan yang ada pada saat itu. Dan di penghujung tahun yang sama berdiri MAPALA UI dengan Soe Hok Gie sebagai pendirinya. Wanadri dan MAPALA UI inilah yang menjadi pemicu berdirinya organisasi-organisasi pecinta alam lainnya di Indonesia.
     Dalam tulisannya di Bara Eka (13 Maret 1966), Soe Hok Gie mengatakan bahwa,“Tujuan Mapala ini adalah mencoba untuk membangunkan kembali idealisme di kalangan mahasiswa untuk secara jujur dan benar-benar mencintai alam, tanah air, rakyat dan almamaternya. Mereka adalah sekelompok mahasiswa yang tidak percaya bahwa patriotisme dapat ditanamkan hanya melalui slogan-slogan dan jendela-jendela mobil. Mereka percaya bahwa dengan mengenal rakyat dan tanah air Indonesia secara menyeluruh barulah seseorang dapat menjadi patriot-patriot yang baik.” Para mahasiswa itu diawali dengan berdirinya Mapala Universitas Indonesia, mencoba menghargai dan menghormati alam dengan menapaki alam mulai dari lautan hingga ke puncak-puncak gunung. Mencoba mencari makna akan hidup yang sebenarnya dan mencoba membuat sejarah bahwa manusia dan alam sekitar mempunyai kaitan yang erat. Sejak saat itulah Pecinta Alam merasuk tak hanya di kampus melainkan ke sekolah-sekolah, ke bilik-bilik rumah ibadah, lorong-lorong bahkan ke dalam jiwa-jiwa bebas yang merindukan pelukan sang alam.
Salam Lestari...

Leave a comment